Batukliang – Guru Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN 1 Batukliang, Kariadi, S.Kom, mengikuti Program Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan Berstandar Industri yang diselenggarakan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE).
Batukliang, September 2025 – Dunia pendidikan kejuruan terus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi yang begitu cepat. Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap peningkatan kualitas guru SMK agar tetap relevan dengan kebutuhan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA), Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) menyelenggarakan Program Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan Berstandar Industri dengan Pola Lembaga – Magang Angkatan X.
SMKN 1 Batukliang patut berbangga, karena salah satu guru terbaiknya, Kariadi,
S.Kom, yang mengajar pada kompetensi keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan (TKJ), terpilih sebagai peserta program tersebut. Keikutsertaan
ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam mendorong tenaga pendidik agar
senantiasa meningkatkan kompetensi sesuai kebutuhan zaman.
Tahapan Kegiatan yang Komprehensif
Program Upskilling dan Reskilling ini disusun dengan pola kegiatan yang
sistematis dan berkesinambungan. Terdapat tiga tahapan utama, yaitu:
Pada tahap awal, peserta diberikan materi secara virtual mengenai perkembangan
terkini teknologi industri, tren kebutuhan kompetensi, serta penguatan
teori-teori dasar. Pembelajaran daring ini menjadi fondasi sebelum peserta
memasuki pelatihan tatap muka.
Pada tahap kedua, peserta mengikuti pelatihan intensif secara langsung di Balai
Besar yang berlokasi di bidang otomotif dan elektronika. Melalui pendekatan hands-on
training, guru mendapatkan pengalaman praktik dengan peralatan industri
terkini, didampingi instruktur berpengalaman dari dunia vokasi.
Inilah tahap paling penting dari program, di mana peserta benar-benar
diterjunkan ke dunia industri. Guru tidak hanya belajar teknologi, tetapi juga
beradaptasi dengan budaya kerja, standar mutu, serta ritme dunia usaha yang
sesungguhnya. Pengalaman ini diharapkan memperkuat pemahaman guru agar mampu
mentransfer keterampilan tersebut ke peserta didik di sekolah.
Dampak Positif bagi Guru dan Sekolah
Dengan mengikuti program ini, Kariadi, S.Kom akan mendapatkan
wawasan mendalam tentang teknologi mutakhir di bidang jaringan dan komputer,
serta memperluas kompetensinya agar lebih sesuai dengan kebutuhan industri
digital saat ini. Keahlian baru ini nantinya akan menjadi bekal berharga dalam
mengembangkan pembelajaran di SMKN 1 Batukliang, khususnya dalam memperkaya
materi, metode, dan praktik kejuruan.
Kepala SMKN 1 Batukliang menyampaikan apresiasi atas kesempatan berharga
ini. “Kami sangat bangga dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan
kepada salah satu guru kami. Dengan pengalaman langsung dari industri, tentu
ilmu yang diperoleh tidak hanya bermanfaat bagi diri peserta, tetapi juga dapat
ditularkan kepada rekan guru lainnya. Pada akhirnya, muridlah yang akan
merasakan manfaat terbesar melalui pembelajaran yang lebih kontekstual,
relevan, dan selaras dengan dunia kerja,” ungkapnya.
Komitmen Sekolah terhadap Peningkatan SDM
SMKN 1 Batukliang selalu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusianya, baik guru maupun tenaga kependidikan. Menghadapi era Revolusi
Industri 4.0 dan transformasi menuju Society 5.0, guru SMK dituntut
tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dan
sikap kerja profesional yang dibutuhkan dunia industri.
Partisipasi dalam program Upskilling dan Reskilling ini merupakan
langkah nyata yang sejalan dengan visi sekolah, yaitu mencetak lulusan yang
berdaya saing tinggi, adaptif, kreatif, dan inovatif. Melalui guru yang
kompeten dan berpengalaman, kualitas pembelajaran di kelas akan semakin
meningkat sehingga siswa SMKN 1 Batukliang memiliki bekal yang kuat untuk
terjun ke dunia kerja maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Informasi Tambahan
Program ini didanai melalui skema biaya mandiri atau ditanggung oleh
instansi pengirim, dalam hal ini sekolah asal peserta. Meski demikian,
antusiasme guru-guru untuk mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, karena manfaat
yang diperoleh diyakini jauh lebih besar dibandingkan pengorbanan biaya dan
waktu.
Dengan terselenggaranya program ini, diharapkan terjalin sinergi yang
lebih erat antara dunia pendidikan vokasi dengan dunia industri. Kolaborasi ini
akan menjadi pondasi penting dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya
cerdas secara akademik, tetapi juga terampil, berkarakter, dan siap kerja.